Bagi bank bagi
manajemen dana bank adalah bagaimana memilih dan mengelola sumber dana yang
tersedia. Bagi bank pengelola sumber dana dari masyarakat luas, terutama dalam
bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito sangatlah penting. Dalam penglolaan
sumber dana di mulai dari pencarian akan kebutuhan dana, kemudian pelaksanaan
pencarian sumber dana yang tersedia. Pengelolaan sumber dana kini di kenal
dengan nama manajemen dana bank. Dengan kata lain pengertian manajemen dana
bank adalah suatu kegiatan perncanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap
penghimpuan dana yang yang ada di masyarakat.
Alokasi
Dana Menurut Sifat Aktiva
Menurut Lukman
Dendawijaya alokasi dana berdasarkan sifat aktiva adalah pengalokasian dana
bank ke dalam bentuk-bentuk aktiva, baik aktiva yang dapat memberikan hasil
(income) maupun aktiva yang tidak memberikan hasil.
Alokasi
Dana Bank
Dana yang diperoleh
sebuah bisnis perbankan perlu dialokasikan dengan tepat. Untuk itu diperlukan
suatu kebijakan alokasi aktiva. Alokasi aktiva merupakan pendistribusian dana
investasi yang didasarkan pada fungsi dan kegunaan diantara berbagai kategori
aktiva, termasuk ekuivalen kas, saham, investasi pendapatan tetap, dan aktiva
berwujud lainnya. Alokasi aktiva akan berdampak baik pada resiko maupun laba.
Alokasi aktiva merupakan konsep sentral dalam perencanaan keuangan bagi
manajemen investasi bisnis perbankan, kebijakan alokasi aktiva perlu
mengindahkan tingkat likuiditas, tetapi tidak mengabaikan tingkat rentabilitas.
Untuk itu dana yang diperoleh dialokasikan ke dalam cadangan primer, cadangan
sekunder, kredit, dan investasi dalam perbandingan yang tepat sesuai dengan
perubahan-perubahan.
Cadangan
Bank
Untuk mempertahankan
likuiditasnya manajemen bisnis perbankan membentuk cadangan. Dilihat dari
strategi untuk mempertahankan likuiditas, cadangan dalam perbankan dapat
dibedakan dalam cadangan primer dan cadangan sekunder. Cash reserve adalah dana
cadangan yang berbentuk tunai dan digunakan untuk menjaga keselamatan bank,
baik jangka panjang maupun jangka pendek. Penguasaan cash reserve merupakan
bagian penting dari tugas manajemen likuiditas karena akan sangat menentukan
apakah bank tersebut dapat merebut kepercayaan masyarakat atau tidak. Banyak
kesuksesan bank terjadi karena keberhasilan mengelola secara baik dana cadangan
tunai ini.
Jenis-Jenis
Cadangan Bank
Cadangan Primer
(Primary Reserve). Primary reserve diperlukan untuk memenuhi permintaan efektif
dari para nasabah yang muncul secara tiba-tiba. Bahasa teknis perbankan dalam mewujudkan
primary reserve ini adalah alat-alat yang dikuasai dan tercermin pada pos-pos
aktiva, berupa : saldo kas dan saldo rekening pada Bank Indonesia. Cadangan
primer merupakan garis pertahanan pertama sebuah bank jika para deposan menarik
dana mereka.
Cadangan Sekunder.
Digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang jangka waktunya kurang dari
satu tahun yang sekaligus dimanfaatkan untuk mencari laba. Cadangan sekunder
merupakan pinjaman dan sekuritas yang dapat dikonversikan ke dalam uang tunai tanpa
kerugian yang serius. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar
Uang (SBPU), Sertifikat Deposito, dan Surat Dagang adalah beberapa instrumen
yang termasuk dalam cadangan sekunder. Cadangan sekunder tidak semata-mata
sebagai penyangga cadangan utama, tetapi juga sebagai dana yang lincah bergerak
dan ditanam dalam bentuk investasi jangka pendek dengan sifat-sifat yang tetap
current.
Pengertian
Kredit dan Pembiayaan
Menurut undang-undang
perbankkan no 10 tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan pengertian
pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah janka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Jenis-Jenis
Kredit
Ada beberapa macam
kredit yang di berikan oleh bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk
masyarakat terdiri dari beberapa jenis :
Dilihat
dari jenis kegunaannya :
a. Kredit investasi
Kredit ini diberikan
kepada perusahaan yang baru akan berdiri untuk keperluan membangun pabrik baru.
b. Kredit modal kerja
Kredit ini diberikan
kepada perusahaan yang telah berdiri, namun membutuhkan dana unutk meningkatkan
produksi dalam operasionalnya. Misalnya dalam hal membayar gaji pegawai atau
unutk membeli bahan baku.
Dilihat
dari segi sektor usaha
a. Kredit pertanian,
diberikan untuk membiayai sektor perkebunan atau pertanian rakyat.
b. Kredit peternakan,
diberikan untuk jangka pendek misalnya untuk peternakan ayam dan janghka
panjang misalnya untuk kambing ataupun sapi
c. Kredit industri,
diberikan untuk membiayai industri kecil, menengah atau besar.
d. Kredit perumahan,
diberikan untuk membiayai pembangunan atau pembelian rumah.
F.
Jaminan Kredit
Dalam melakukan
peminjaman, pihak peminjam dapat memberikan jaminan atau tanpa jaminan. Namun
di Indonesia pihak bank selama ini masih memberikan pinjaman dengan jaminan
sedangkan untuk pinjaman tanpa jaminan belum lazim diterapkan di Indonesia.
Adapun jaminan yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh calon bank yang akan
memberikan pinjaman adalah sebagai berikut :
Dengan jaminaN
a. Jaminan benda
berwujud yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan seperti :
- Tanah
- Bangunan
- kendaraan bermotor
- mesin-mesin
- barang dagangan
- tanaman
b. Jaminan benda tidak
berwujud yaitu benda yang merupakan surat surat yang dijadikan jaminan seperti
:
- Sertifikat Saham
- Sertifikat Obligasi
- Sertifikat Deposito
- Wesel
Prinsip-Prinsip
Pemberian Kredit
Dalam memberikan kredit
agar masing-masing pihak merasa aman maka ada hal-hal yang perlu diperhatikan
oleh masing-masing pihak. Pihak perbankkan akan melakukan penilaian pada calon
peminjam dengan kriteria 7P, berikut penjelasannya :
-Personality
Personality mencakup
sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu
masalah.
-Party
Menggolongkan nasabah
berdasarkan klasifikasinya masing-masing, misalnya nasabah yang loyal secara
karakter, modal.
-Perpose
Hal ini untuk
mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, tujuan pengambilan kredit
misalnya untuk modal kerja atau investasi.
-Prospect
Pihak bank dalam hal
ini akan menilai seberapa menguntungkan prospek usaha nasabah yang mengajukan
kredit.
-Payment
Merupakan ukuran
bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari mana
saja dana untuk pengembalian kredit.
-Profitabilitas
Untuk menganalisis
bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba, apakah setiap periode mengalami
peningkatan atau tidak.
-Protection
Tujuannya adalah
bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan
dapat berupa jaminan barang atau jaminan asuransi
Alokasi
dana bank untuk Aktiva Tetap
Berupa aktiva yang diperoleh dengan
tujuan untuk penggunaan jangka-panjang, bukan untuk dijual kembali dalam sekali
putaran produksi jasa. Artinya, aktiva tetap meruapakan aktiva ynag
dipergunakan bisnis perbankan bukan untuk dikonsumsi menjadi uang tunai selam
suatu periode tertentu.
Aktiva
tetap yang dimiliki oleh bisnis perbankan dapat dibedakan ke dalam:
aktiva permanent.
Merupakan aktiva bisnis perbankan yang antara lain meliputi tanah yang
merupakan aktiva yang selalu ada, artinya tidak rusak secara fisik karena
digunakan untuk temapt gedung berdiri.
aktiva yang secara
fisik nilainya turun. Merupakan aktiva bisnis perbankan yang nilainya turun
secara fisik, keran aitu perlu didepresiasikan pada suatu periode waktu yang
direncanakan
Manajemen Bank :
Alokasi Dana Bank
A.
Pendekatan Lokasi Dana
Cara penempatan
(alokasi) dana oleh suatu bank umum dengan mempertimbangkan sumber dan yang
diperolehnya terdir atas dua pendekatan yang digunakan, yaitu :
a. Pool of funds approach adalah penempatan
(alokasi) dana bank dengan tidak memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan
sumber dana, seperti sifat, jangka waktu, dan tingkat harga perolehannya.
b. Asset Allocation Approach adalah penempatan
dana ke berbgai aktiva dengan mencocokan masing-masing sumber dana tersebut
B.
Jenis-Jenis Alokasi Dana Bank
1. Primary Reserve
(Cadangan Primer) adalah dana dalam kas dan saldo rekening Koran Bank pada Bank
Indonesia dan Bank-Bank lainnya, serta warkat-warkat dalam proses penagihan,
komponen ini sering disebut sebagai alat-alat likuid.
Tujuan
dari Primary Reserve :
Untuk memenuhi
ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu likuiditas wajib minimum (giro
wajib minimum), keperluan operasi bank, semua penarikan simpanan, dan
permintaan pencairan kredit dan nasabah, penyelesaian kliring antar bank dan
kewajiban-kewajiban bank lainnya yang harus segera di bayar.
2. Secondary Reserve
(Cadangan Sekunder) adalah penempatan dana-dana ke dalam non cash liquid asset
(asset likuid yang bukan kas) yang dapat memberikan pendapatan kepada bank dan
mudah diperjualbelikan seperti, Surat berharga tersebut antara lain :
Surat berharga pasar
uang (SBPU)
Sertifikat Bank
Indonesia
Surat berharga jangka
pendek lainnya
Surat Utang Negara
Tujuan
Cadangan Sekunder :
a. Memenuhi kebutuhan likuiditas yang bersifat
jangka pendek.
b. Memenuhi kebutuhan likuiditas yang segera
harus dipenuhi dan kebuthan-kebutuhan lainnya yang sebelumnya tidak
diperkirakan .
c. Sebagai tambahan apabila cadangan primer
tidak mencukupi.
d. Memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek
yang tidak diperkirakan.
3. Loan Portofolio
(kredit) adalah penyaluran kredit, bank baru dapat menentukan besarnya volume
kredit yang akan diberikan setela bank mencucupi primary reserve serta kebutuha
secondary reserve
Portofolio Investment
adalah investasi berupa penannaman dalam bentuk surat-surat berharga jangka
panjang atau surat-surat berharga yang berlikuiditas tinggi, contoh obligasi.
Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dalam melakukan penanaman dana dalam bentuk portofolio
investment adalah :
Tingkat bunga (untuk
jenis obligasi)
Capital gain yang
mungkin bisa diraih (untuk jenis saham)
Kualitas atau keamanan
(terutama untuk jenis saham)
Mudah diperjualbelikan
Jangka waktu jatuh
tempo
Pajak yang harus
dibayar
Diversifikasi (kangan
ditanam pada satu jenis portofolio)
Ekspektasi (harapan
akan keuntungan di masa mendatang)
4. Fixed Assets adalah
penanaman dalam bentuk aktiva tetap (fixed asset) seperti pembelian tanah,
pembangunan gedung kantor bank, perlatan operasional bank.